Pertemuan NRFPB di Manokwari Tanpa Forkorus, NRFPB Pecah
Manokwari - Selasa (22/11)
pukul 20.30 WIT Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) melakukan rapat
pertemuan di rumah Gubernur NFRPB Wilayah Domberay, Markus Yenu di Jl. Serayu
Sanggeng Manokwari. Kegiatan rapat tersebut untuk persiapan aksi demo yang akan
dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 dalam peringatan 1 Desember dan hari
HAM internasional serta penyampaian dukungan NRFPB kepada ULMWP pada sidang MSG
di Port Vila Vanuatu tanggal 20 s.d 23 Desember 2016.
Namun dari pertemuan yang
dilakukan oleh Markus Yenu tersebut tidak dihadiri oleh langsung oleh Presiden
NRFPB Forkorus Yaboisembut, yang jadi pertanyaan kenapa hal tersebut bisa
terjadi ? mengingat Forkorus merupakan pimpinan tertinggi dalam NRFPB.
Presiden NRFPB Forkorus Yaboisembut |
Perlu diketahui sebelumnya antara
Markus Yenu dengan Forkorus dikabarkan telah berselisih pendapat, dan NRFPB
saat ini dinilai oleh sebagian kalangan masyarakat sedang terpecah belah. Hal
tersebut terbukti dengan adanya surat yang ditulis oleh Forkorus yang
diserahkan kepada Kepala Kepolisian Negara Federal, Elias Ayakeding yang
isinya, Forkorus mengatakan bahwa apa yang dilakukan ULMWP tak sejalan dengan
upaya yang dilakukan. Forkorus pun akhirnya menegaskan untuk masing-masing
pihak berjalan sendiri-sendiri. Selama ini, upaya untuk bisa masuk ke dalam MSG
itu dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Sementara itu, Markus Yenu akan
berangkat ke Jayapura pada tanggal 13 Desember 2016 dan berkumpul dengan delegasi
yang lain untuk berangkat ke Vanuatu. Delegasi tersebut terdiri dari Viktor
Yeimo, Beny Wenda, Markus Yenu dan pejabat lainnya dan akan di pimpin oleh
Perdana Menteri NRFPB Edison Waromi.
Gubernur NFRPB Wilayah Domberay Markus Yenu |
Dikabarkan, dana perjalanan
tersebut akan dikumpulkan dari simpatisan KNPB yang beberapa waktu lalu juga
sempat terjadi kericuhan diantara anggota KNPB mengenai dana KNPB yang dinilai
oleh para angotanya bahwa dana tersebut hanya digunakan untuk berfoya-foya.
Dan selain itu, mereka juga akan
melakukan penarikan dana kepada kepala - kepala kampung di wilayah Sidey, Masni, Kaeroni, tanah rubuh, Ransiki dan Pegaf. Besaran penarikan kampung
adalah sebesar Rp. 500 ribu perkampung dan akan di tarik oleh simpatisan atas
nama Wongor (Simpatisan dari Kp. Testega). Seluruh dana yang terkumpul akan di
serahkan kepada bendahara NRFPB Ibu Mamori. Ibu Mamori merupakan pengganti
bendahara yang lama yang telah tertembak oleh aparat pada kerusuhan Sanggeng
yaitu Onisimus Ramayom.
Dalam pertemuan di kediamannya
Markus Yenu juga di hadiri oleh:
1. Gubernur NFRPB wilayah
Domberay Markus Yenu.
2. Sekretaris NRFPB Alfred
Auparay.
3. LSM Gempar (Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat)
4. Staf Intelijen Mac. Gepse.
5. Komunitas Awepa (Anak anak
West Papua).
5. Simpatisan NRFPB 40 orang. (Red.AK)
20 komentar:
Berita go blok tra benar
Jangan percaya pada berita ini hoax
Ah ko tipu saja
Bodo kalo percaya pada berita ini
Orang Papua sudah tahu mana yg benar dan tidak
Sudah terlihat jelas...teprpecah belah.
NRFPB....ini hanya mainan saja. Mencari kesibukan saja. Jangan di ambil percaya
Betul sekali....itu NRFPB buatan hoax
NRFPB itu hanya berkhayal saja.....untuk bisa memisahkan diri dr nkri...mimpi
Sudah jelas jels tidak benar inibperbuatan di larang oleh negara...meminta bantuan pula ke masyarakat.....
Berita hanya kabar burung belaka. . .
Hanya untuk kepentingan pribadi saja ko tipu rakyat papua. . .
Dasar penipu ko. . . Jangan percaya. . .
Ko hanya bodoh bodohin orang papua saja. . .
Sudah trada NRFPB trada KNPB, sati bangsa Indonesia. . .
Tipu daya tiada henti.
NRFPB dan KNPB tipu saja.itu cuma organisasi omong kosong saja.
NRFPB dan KNPB hanya organisasi angan angan dan penipu masyarakat papua..
stop bikin rusuh sudah, jgn trll berhayal. kita sudah merdeka dalam pelukan NKRI
akh...banyak sekali bikin berita bohong buat orang Papua,,emng ko su buat apa buat papua,,hrs nya qt dukung pemerintah punya program,,itu semua buat kemajuan papua...
Posting Komentar