Minggu, 13 November 2016

Dua Warga Perbatasan  Pengedar Ganja Ditembak Aparat


Jayapura, Dua warga perbatasan terpaksa ditembak aparat karena melarikan diri saat tertangkap basah melakukan transaksi ganja.
Minggu malam sekitar pukul 18.00 WIT, Benyamin Honggi (32 th) dan Okto Hwai (23 th) terpaksa ditembak di kaki akibat melarikan diri.
Dari data lapangan diketahui, Sabtu (12/11) malam anggota pamtas mendapat informasi dari masyarakat adanya transaksi ganja di wilayah perbatasan RI - PNG.
Kemudian anggota Satgas Pamtas mendapati 1 sepeda motor  honda beat hitam terparkir di pinggir jalan, tepi hutan di Galian Karang di Jalan poros Skouw RI-PNG.
Melihat adanya motor yang mencurigakan, anggota satgas menutup jalan, guna mencegah sepeda motor yang dicurigai itu melintas.
Saat Benyamin dan Okto mengetahui jalan sudah  ditutup keduanya mengambil jalan memutar dan kabur ke arah perbatasan. Melihat keduanya melarikan diri anggota Satgas Pamtas melepaskan tembakan peringatan ke a tas. Kedua nya kemudian loncat dan  menjatuhkan sepeda motornya dan melarikan diri ke hutan lalu masuk kampung.
Masyarakat kemudian melapor tentang  adanya orang asing ke rumah masyarakat dan lapor ke Pos Satgaspamtas RI-PNG. Kemudian anggota Satgas Pamtas menangkap kedua orang tersebut.
Dari penangkapan kedua orang ini didapatkan barang bukti Ganja 2 kg, Sepeda motor Beat,  dan 2 buah handphone.
Kapendam XVII/Cendrawasih, Kol. Inf Teguh saat dihubungi melalui telephon sellulernya membenarkan kejadian ini. "Benar mbak ada kejadi penangkapan terhadap pengedar ganja yang terpaksa dilumpuhkan dengan ditembak di kaki karena berusaha melarikan diri," ujar Kapendam.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudjo Raharjo
Selanjutnya dijelaskan, bahwa kedua korban tersebut sudah di evakuasi ke RS Bhayangkara guna perawatan medis. "Sekarang di RS Bhayangkara untuk proses mengeluarkan proyektil" ujar kapendam.
Disinyalir keduanya merupakan jaringan pengedaran narkoba yang cukup besar di perbatasan. Jaringan tersebut dengan memanfaatkan daerah perbatasan untuk melakukan transaksi pengedaran ganja. Karena seperti yang diketahui bahwa daerah perbatasan rawan terhadap peredaran narkoba.
Tetapi Jajaran Satuan Penugasan RI-PNG selalu konsisten dalam pemberantasan peredaran narkoba di wilayah perbatasan RI-PNG.

7 komentar:

jorge lego mengatakan...

Aduh kaka untung dong tidak mti kena tembak

lambertus mengatakan...

untung bukan nyawa yg melayang kena tembak

Habel wanimbo mengatakan...

aduh lebih baik kerj yang benar saja tra usah macam- macam

George soeta mengatakan...

Itu lagi akibat ganja

Albert yoman mengatakan...

Tangkap

Pace noge mengatakan...

Hukum sudah

Jelita mengatakan...

Ee..ini dong bikin masyarakat kita dorang Papua jadi malas,,, ganja itu kita musuh kita e,, bapak Satgas terimaksih banyak,,, masih banyak yang lain itu,,, bongkar semua itu bapa,, hormat...