KNPB serang dan bakar Asrama Asmat Perumnas 2 Waena
Asrama Asmat dibakar oleh KNPB |
Jayapura – selasa malam (06/12) pukul 19.00 WIT, Simpatisan
KNPB yang merupakan gabungan dari mahasiswa Wamena, Biak, Paniai dan Serui
mengepung dan membakar Asrama Asmat di Perumnas Waena.
Kejadian ini berawal pada saat pertandingan bola futsal
antara mahasiswa Asrama Biak melawan mahasiswa Asrama Asmat pada pukul 16.00
WIT sore harinya. Mahasiswa Sorong mengadakan turnamen futsal Distrik Yabansai
yang dilaksanakan di Lap. Futsal CNI Waena. Turnamen ini diikuti oleh seluruh
asrama mahasiswa yang berada di Waena dan Abepura. Pertandingan Futsal ini
diselenggarakan dalam rangka menyambut hari Natal tahun 2016.
Asrama Asmat dibakar oleh KNPB |
Pada pukul 16.00 WIT pertandingan antara Mahasiswa Asmat dan
Mahasiswa Biak dimulai selama 20 menit. Pertandiangan berjalan normal dengan
hasil skor imbang 2-2 sampai dengan menit ke 13, kemudian pada menit ke 15
asrama Biak mencetak gol dan berhasil mengungguli mahasiswa Asmat dengan skor
3-2. Namun, wasit pertandingan yang berasal dari Uncen meniup peluit panjang
tanda pertandiangan berakhir. Merasa tidak terima karena masih tersisa waktu 5
menit lagi dari 20 menit pertandingan yang disepakati, mahasiswa asmat
melayangkan protes kepada wasit, namun mahasiswa asrama Biak mengeluarkan kata-kata
kasar dan bicara tentang KNPB kemudian terjadi saling menyerang dalam lapangan
futsal. Peristiwa saling serang tersebut berhasil dihentikan di lapangan futsal
saat itu juga.
Merasa situasi sudah mulai tenang dan terkendali, mahasiswa
asmat bergerak kembali menuju asramanya, tetapi seketika mahasiswa asmat
tersebut dilempari batu oleh mahasiswa biak dan perkelahian antar keduanya pun
tidak terelakkan lagi. Mahasiswa Biak meminta bantuan ke Rusunawa dan dibantu oleh
mahasiswa wamena, serui dan paniai yang merupakan rekan sesama simpatisan KNPB
kemudian menyerbu ke Asrama Asmat di Perumnas 2 Waena. Pukul 19.00 WIT, terjadi
saling serang di depan rumah sakit Dian Harapan. Massa dari gabungan mahasiswa
Wamena, Biak dan Serui mengepung dan membakar asrama Asmat.
Masyarakat gunung yang tinggal di rusunawa berhasil diredam oleh pihak kepolisian dan Pos Ramil setempat |
Akibat aksi penyerangan dan pembakaran Asrama Asmat oleh
simpatisan KNPB gabungan dari mahasiswa wamena, Biak, Serui dan Paniai banyak
kerugian yang telah didapat antara lain Asrama Asmat terbakar, lima unit sepeda
motor jenis Honda Beat dibakar, Ijasah-ijasah wisuda bulan ini dan semua
perlengkapan dibakar, banyak korban luka yang dialami oleh mahasiswa Asmat serta
dua anggota mahasiswa asmat, atas nama Cornelius Yapaigaimo (FISIP UNCEN) dan
Ignasius Aitoru (UNMEL Mandiri) mulai saat terjadi penyerangan hingga sekarang
masih hilang dan no hp juga tidak aktif.
Pasca kejadian, Tokoh pemuda dan senior mahasiswa Asmat atas
nama Yanuariung mengatakan bahwa salah satu kasus yang memicu penyerangan ke
asrama Asmat adalah dendam mereka kepada mahasiswa Asmat atas kasus pemerkosaan
yang dilakukan Yally Wenda, karena mahasiswa Asmat meminta Yalli Wenda (Ketua
Senat FISIP Uncen) dipecat dari Uncen, atas kasus percobaan pemerkosaan
beberapa waktu lalu terhadap mahasiswi yang berasal dari keluarga Asmat-Merauke.
Selain itu banyak dari asrama Asmat yang tidak mau bergabung dengan KNPB.
Tokoh pemuda dan senior mahasiswa Asmat, Yanuariung memberikan penjelasan mengenai alasan KNPB akhirnya membakar Asrama Asmat |
“Kami orang Asmat berdiri paling depan memperjuangakan
keutuhan NKRI, NKRI harga mati!” tegasnya lantang, “Tidak ada Papua merdeka, Papua
kapan merdeka? Kapan kalian merdeka? Saya anak Asmat, kami mempertahankan
Negara Republik Indonesia.” Tambahnya menjelaskan.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, KNPB adalah
organisasi vokal yang menentang pemerintah di Papua. Mereka sering melakukan
aksi-aksi ilegal tanpa ijin kepolisian. Dalam setiap aksinya mereka selalu
membuat kerusuhan, kemacetan, pemalangan, mengganggu aktivitas masyarakat dan
terakhir mereka merusak transportasi umum dan jalan pada aksinya. Mereka sering
menuntut penyelesaian masalah HAM di Papua, tapi yang mereka lakukan selama ini
justru melanggar HAM itu sendiri, pemerkosaan, perusakan transpotasi umum, membakar
asrama, merusak fasilitas umum, merusak barang milik orang lain, penganiayaan,
penculikan, mengganggu dan menghentikan aktivitas masyarakat, menyebarkan
rasa ketakutan dan tidak aman pada masyarakat.
Sebuah tanda tanya besar
bagaimana bisa kata-kata HAM bisa keluar dari mulut-mulut para pelanggar HAM
itu sendiri (KNPB). Pemerintah dan pihak kepolisian agar segera menangkap
seluruh simpatisan KNPB dan membubarkannya agar tercipta kehidupan masyarakat
yang aman, damai dan tentram di Papua.